6 research outputs found

    THE ROHINGYA CRISIS AND INTERNATIONAL DISPLACED AGGRESSION IN INDONESIA

    Get PDF
    This article seeks to analyze the social situation in Indonesia, where the conflict that occurred overseas manifested into violent actions against person or group within the country, who is considered to have a similar identity with overseas perpetrators. This pattern of violence is perpetrated against minority groups in Indonesia who have no involvement in conflict abroad. Some impacts of the Rohingya crisis in Indonesia are ranging from forced closure threat to Vihara in Medan, a demonstration on Buddhist religious symbols, beating against a Buddhist monk, and even bomb terror in Vihara. In social psychology theory, this violence is part of Freud's Defense Mechanism theory called Displacement. Furthermore, to answer why this displaced aggression can occur in Indonesia, I use Social Identity theory that the reductionist view of singular affiliation creates a gap in understanding of 'Self' and 'Other.' It then creates an intergroup bias when individuals tend to prioritize their group (in-group) compared to other groups (out-group). At last, this situation also reaffirms the concept of imagined community by Benedict Anderson

    Perspektif Feminisme dalam Memahami Permasalahan Hak Asasi Manusia Kelompok Queer di Kota Semarang, Indonesia

    Get PDF
    Hak Asasi Manusia seharusnya merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh negara dengan sistem demokrasi, salah satunya adalah sexual rights. Oleh karena itu, penegakan HAM bagi kelompok minoritas seksual juga harus menjadi perhatian pemerintah demokratis, termasuk pelindungan kelompok minoritas seksual queer. Kelompok queer ini sejatinya sudah ada dan berkembang dalam budaya asli Indonesia seperti pembagian gender suku Bugis yakni Calalai, Calabai, dan Bissu. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa penindasan dan diskriminasi terhadap kelompok queer masih marak terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terarah (guided interview) dengan LSM Rumah Pelangi Semarang. Data-data yang terkumpul tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori feminisme, gender, dan queer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan aktor serta bentuk penindasan terhadap kelompok queer di Indonesia, serta adanya ambiguitas dan distorsi dalam pemahaman seksualitas pada masyarakat Indonesia yang terhegemoni sistem patriarki, menjadi penyebab terjadinya diskriminasi ini.

    Perspektif Feminisme dalam Memahami Permasalahan Hak Asasi Manusia Kelompok Queer di Kota Semarang, Indonesia

    Get PDF
    Hak Asasi Manusia seharusnya merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh negara dengan sistem demokrasi, salah satunya adalah sexual rights. Oleh karena itu, penegakan HAM bagi kelompok minoritas seksual juga harus menjadi perhatian pemerintah demokratis, termasuk pelindungan kelompok minoritas seksual queer. Kelompok queer ini sejatinya sudah ada dan berkembang dalam budaya asli Indonesia seperti pembagian gender suku Bugis yakni Calalai, Calabai, dan Bissu. Meskipun demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa penindasan dan diskriminasi terhadap kelompok queer masih marak terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terarah (guided interview) dengan LSM Rumah Pelangi Semarang. Data-data yang terkumpul tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori feminisme, gender, dan queer. Hasil dari penelitian ini menunjukkan aktor serta bentuk penindasan terhadap kelompok queer di Indonesia, serta adanya ambiguitas dan distorsi dalam pemahaman seksualitas pada masyarakat Indonesia yang terhegemoni sistem patriarki, menjadi penyebab terjadinya diskriminasi ini.

    Perang Rusia-Ukraina, Gangguan Transportasi Multimoda, dan Kerawanan Rantai Pasokan Pangan Global

    Get PDF
    Konflik Rusia-Ukraina yang dimulai tahun 2014 telah mencapai puncaknya pada tahun 2022. Pasca konflik ini, tarif angkutan laut internasional meningkat dengan tajam dan kelangkaan pangan mulai terjadi di Uni Eropa dan negara-negara lain di dunia. Bahkan tingkat kelaparan di negara-negara miskin atau yang sedang dilanda konflik sipil seperti di Afrika semakin meningkat. Artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis eksplanatif yang berupaya untuk menjelaskan mengapa perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan kerawanan pangan global. Metode pengumpulan data sekunder melalui analisa laporan-laporan organisasi internasional, jurnal, dan buku. Artikel ini menggunakan teori konflik internasional dan global supply chain, serta konsep transportasi multimoda internasional dan food security. Hasil analisis data dari artikel ini menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina telah melumpuhkan distribusi pangan dari dan ke Ukraina akibat serangan ke pelabuhan-pelabuhan besar di Ukraina, blokade Laut Hitam oleh Rusia, serta distribusi pangan melalui jalur alternatif ternyata tidak efektif. Padahal Uni Eropa serta negara-negara di kawasan Afrika dan Timur Tengah menggantungkan suplai gandumnya dari Rusia dan Ukraina. Sanksi-sanksi yang dilayangkan oleh dunia internasional terhadap transportasi dari negara Rusia semakin memperparah kondisi ini. Berkaca dari artikel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa kebijakan yang terbaik untuk mengatasi kerawanan pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina adalah melalui kerja sama intensif antara pelaku usaha serta pembuat kebijakan lintas batas negara terutama negara-negara tetangga di sekitar Ukraina untuk menjamin distribusi pangan global. Artikel ini dapat dijadikan acuan bagi artikel-artikel selanjutnya untuk mencari solusi terbaik bagi gangguan rantai suplai makanan dalam situasi konflik

    Pria sebagai Privileged Allies dalam Gerakan Feminis HeForShe untuk Memperjuangkan Hak Pekerja Wanita di Indonesia

    Get PDF
    Abstract: Gender inequality is a problem faced throughout the world, including in Indonesia, where the patriarchal system causes women to often get injustice from various sectors, especially the work sector. In 2014, UN Women initiated the formation of HeForShe by making men as agents of change so that women can live equally without discrimination. This research then aims to see why the HeForShe organization involves men in efforts to address gender inequality in Indonesia. This research also uses qualitative methods with various data sources from the HeForShe organization, the Government of Indonesia and the Ministry of PPPA. The theory used is Liberal Feminists with the concept of men as privileged allies. The results of this study indicate that men as privileged allies in the struggle for the rights of women workers in Indonesia. The support provided by Indonesian men currently varies from learning about gender equality to building movements to support the elimination of violence against women. It is through this contribution that women's voices will be heard and gender equality actions will be better realized. Keywords: Indonesia, Gender Inequality, HeForShe, Privileged Allies, Equality, Rights of Women Workers   Abstrak: Ketidaksetaraan gender merupakan permasalahan yang dihadapi di seluruh dunia termasuk di Indonesia dimana sistem patriarki menyebabkan wanita seringkali mendapatkan ketidakadilan dari berbagai sektor terutama sektor pekerjaan. Pada tahun 2014, UN Women menginisiasikan terbentuknya HeForShe dengan menjadikan pria sebagai agen perubahan agar wanita bisa hidup setara tanpa diskriminasi. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk melihat mengapa organisasi HeForShe melibatkan pria dalam upaya penanganan ketidaksetaraan gender di Indonesia. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan berbagai sumber data dari organisasi HeForShe, Pemerintah Indonesia serta KemenPPPA. Teori yang digunakan adalah Feminis Liberal dengan konsep pria sebagai privileged allies. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pria berperan sebagai privileged allies dalam perjuangan hak pekerja wanita di Indonesia. Dukungan yang diberikan pria Indonesia saat ini sangat beragam mulai dari mempelajari mengenai kesetaraan gender sampai membangun gerakan untuk mendukung penghapusan kekerasan terhadap wanita. Melalui kontribusi inilah suara wanita akan lebih didengar dan kesetaraan gender akan terwujud dengan lebih baik. Kata Kunci: Indonesia, Ketidaksetaraan Gender, HeForShe, Privileged Allies, Kesetaraan, Hak Pekerja Wanita

    TIPOLOGI DAN SEBAB-SEBAB POST CONFLICT VIOLENCE DI ACEH (2005-2012)

    No full text
    Objective of the research entitled �Typology and Causes of Post Conflict Violence in Aceh (2005-2012)� is to explain the characteristics and causes of post conflict violence in Aceh. Eventhough the separatist violence in Aceh has ended in 2005, but violent conflict in Aceh continues to increase and is often concentrated in the pre MoU conflict area. The term post-conflict can trap us into a common perception that the conflict has ended and replaced by peace, or to equate "conflict" to "war" and "post- conflict" to "peace�. In post-conflict situations, the intensity of the conflict is much reduce
    corecore